Selasa, 14 Agustus 2012

Pengganti BBM dari Tanaman

Ketersediaan bahan bakar minyak yang berasal dari minyak bumi semakin hari semakin menipis, sedangkan kebutuhan bahan bakar tersebut terus meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan sumber energi yang digunakan saat ini semakin sulit didapat, bahkan harga jual bahan bakar minyak semakin lama semakin mengalami peningkatan.
Untuk itu perlu dilakukan upaya penghematan serta upaya pengalihan bahan bakar dari bahan yang berasal dari minyak bumi menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui. Salah satu bahan baku yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar pengganti minyak bumi adalah tanaman jarak yang dapat menghasilkan minyak dari bijinya.
Pengalihan sumber energi yang berasal dari minyak bumi atau minyak fosil ke energi alternatif menggunakan biji jarak pagar (Jatropha curcas), secara bertahap sudah digunakan oleh Gabungan Kelompok Tani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Sejumlah warga yang bermukim di Dusun Sukarami, Desa Pasar Sebelah, Kecamatan Kota Mukomuko menggunakan minyak hasil olahan biji tanaman jarak untuk bahan bakar generator set (genset) pengganti minyak bumi jenis premium dan solar.
“Dengan menggunakan minyak yang bersumber dari pengolahan biji tanaman jarak menjadi biodiesel, sejumlah warga di daerah ini bisa menghidupkan mesin genset sebagai sarana untuk penerangan pada malam hari,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (BP3K) Kabupaten Mukomuko Toyeb.
Setelah warga mencoba dan menggunakan minyak yang berasal dari pengolahan biji tanaman jarak, ternyata minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman jarak ini terbukti lebih hemat dan efisien dibandingkan dengan bahan minyak fosil.
“Kuncinya minyak biji tanaman jarak harus digunakan terus menerus sebagai bahan bakar, supaya mesin genset bisa beradaptasi,” ujarnya. Menurut dia, saat ini produksi yang dihasilkan dari tanaman jarak masih sangat terbatas, dan belum bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak untuk 15 kecamatan di daerah ini.
Proses ekstraksi jarak pagar menjadi minyak dilakukan secara mekanik menggunakan mesin press, baik sederhana dengan skala kecil maupun skala produksi industri. Jenis alat pres dibedakan menjadi dua macam yaitu press hidrolik dan press ulir masing masing memiliki kelemahan dan keungulan masing masing, biasanya disesuaikan dengan tingkat produksi minyak. Setelah biji jarak di keringkan dan disortir berdasarkan kualitas, biji jarak pagar dimasukan kedalam mesin press mekanik. Hasil pengepresan diperoleh minyak mentah ataucruide jatropha oil (CJO) dan bungkil berupa sisa ampas. Untuk memurnikan Cruide jatropha oil(CJO) selanjutnya dilakukan penyaringan dan diperoleh limbah berupa sludge.
Minyak jarak pagar mentah ini bias dijadikan bahan bakar pengganti minyak tanah. Pemakaiannya dapat diterapkan langsung pada kompor modifikasi atau dicampur dengan minyak tanah. Untuk memperoleh bahan bakar biodiesel, minyak mentah hasil penyaringan dilakukan proses transesterifikasi dan esterifikasi. Proses transesterifikasi adalah proses penurunan kandungan asam lemak bebas. Bila kadar lemak bebas terlalu tinggi maka perlu dilakukan proses esterifikasi terlebih dahulu setelah itu dilanjutkan proses transesterifikasi. 
Ada dua faktor yang menyebabkan minyak biji tanaman jarak belum bisa digunakan dalam skala besar, pertama keterbatasan kemampuan mesin yang digunakan untuk pengolahan biji tanaman jarak dan luas kebun tanaman jarak yang juga masih sangat berbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar